imamsahal

imamsahal
apek

Minggu, 08 Mei 2011

praktikum TI Ekonomi Islam

I.            PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Setelah sebuah proses produksi dipilih, kapasitas perlu ditetapkan. Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (throughput), atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. Kapasitas mempengaruhi sebagian biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Jika fasilitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan menganggur dan akan terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada produksi yang ada atau pelanggan. Jika fasilitas terlalu kecil, pelanggan dan bahkan pasar keseluruhan akan hilang. Oleh karena itu, penetapan ukuran fasilitas, dengan tujuan pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengambilan investasi yang tinggi sangat menentukan.[1]
Ketika perusahaan membangun pabrik, untuk memorpduksi para manajernya mempunyai gagasan tentang jumlah produk yang akan dapat dihasilkan oleh pabrik tersebut. Fasilitas ini dibangun dengan suatu ukuran atau mempunyai kapasitas tertentu. Penentuan dan perumusan kapasitas organisasi tergantung pada penggunaan pengertian (definisi) kapasitas itu sendiri dan peralatan-peralatan dengan mana para manajer pabrik mengelola kapasitas. Kegiatan penentuan dan pembaharuan kebutuhan-kebutuhan kapasitas ini disebut “perencaan kapasitas”.[2]
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa definisi kapasitas dan jenis-jenis kapasitas?
2.      Bagaimana perencanaan kapasitas?
3.      Bagaimana analisis titik impas?
4.      Bagaimana cara menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas?
5.      Apa saja investasi yang dipacu oleh strategi?

II.            PEMBAHASAN
A.     Definisi kapasitas
Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (throughput), atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. Perencanaaan kapasitas dapat dilihat dalam tiga horizon waktu. Kapasitas jangka panjang (lebih dari 1 tahun) merupakan sebuah fungsi penambahan fasilitas dan peralatan yang memiliki lead time panjang. Pada jangka menengah (3 hingga 18 bulan) dapat ditambah peralatan, karyawan,dan jumlah shift, dapat dilakukan sub kontrak dan dapat juga menggunakan persediaan. Hal ini merupakan tugas perencanaa keseluruhan. Dalam jangka pendek (biasanya hingga tiga bulan), perjatian utama terletak pada penjadwalan tugas dan karyawan, dan pengalokasian mesin. Adalah sulit untuk mengubah kapasitas dalam jangka pendek, sehingga biasanya digunakan kapasitas yang sudah ada.
Adapun jenis kapasitas yaitu;
a.       Kapasitas Desain
Kapasitas desain (capacity) adalah output maksimum system secara teoritis dalam suatu periode tertentu. Kaspasitas desain biasanya dinyatakan dalam suatu tingkatan tertentu. Seperti jumlah tonase baja yang dapat diproduksi setiap minggu, setiap bulan, atau setiap tahun. Tapi kalu dalm organisasi kapasitas diukur dari kuantitasnya seperti, tempat tidur (dalam sebuah rumah sakit), ukuran ruangan kelas (dalam sebuah sekolahan).
b.      Kapasitas Efektif
Kapasitas efektif adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan setandart kualitas yang diberikan.
Dua pengukuran kerja system biasanya bermanfaat utylisasi dan efisiensi.Utylitas adalah prosentase kapasitas desain yag sesungguhnya telah dicapai. Efisiensi adalah prosentase kapasitas efektif yang sesunggunya telah dicapai. Bagaimana fasilitas digunakan dan dikelola akan menentukan sulit tidaknya mencapai 100% efisiensi. MO cenderung dievaluasi pada tingkat efisiensinya. Kunci peningkatan efisiensi sering terdapat dalam perbaikan permasalahan kualitas dan dalam penjadwalan,pelatihan dan pemeliharaan yang efektif.[3]
B.     Perencanaan Kapasitas
Agar dapat menyesuaikan tingkat kebutuhan kapasitas untuk menanggapi naik turunya permintaan pasar, perlu dilakukan forecast penjualan dan merencanakan perubahan-perubahan kapasitas yang dibutuhkan. Bila hal ini tidak dilakukan, perubahan-perubahan cenderung terjadi tiba-tiba dan drastis, sehingga akan lebih memaka biaya.
1.      Kapasitas tenaga kerja dan kerja lembur untuk perluasan kapasitas
Bagi perusahaan biasanya adalah tindak ekonomik untuk menambah dan mengurangi tenaga kerja dengan naik dan turunya penjualan. Ini bukan berati bahwa jumlah karyawan adalah sumber daya kapasitas yang tepat, tetapi penyesuaian-penyesuaian besar (substansial) dapat dibuat tanpa harus menarik lebih banyak orang dan kemudian memutuskan hubungan kerja dengan mereka.
Berikut adalah sebuah rencana yang feasible bagi jam kerja pabrik untuk memenuhi kebutuhan penjualan dengan menggunakan tenaga kerja konstan :
bulan
Jumlah karyawan
Jumlahjam perminggu
Karyawan ekuivalen yang dikontrak dari luar
Juli
Juli
Agustus
September
oktober
350
350
350
350
350
34
46
58
51
46
-
-
92
-
-
Penggunaan kerja lembur, sub kontrak dari luar atau penimbunan persediaan merupakan keputusan-keputusan managerial dan tergantung pada biaya-biaya masing-masing alternative.  
Khusus tentang tenaga lembur yang direncanakan untuk menghadapi periode-periode penjualan puncak mempunyai berbagai kebaiakan dan kelemahan. Kebaiakan kerja lembur adalah menaikan  upah karyawan sehingga akan membuat para karyawan lebih semangat. Kerja lembur meminimumkan kebutuhan penarikan lebih banyak karyawan dan kemudian memperhentikan mereka. Perubahan jumlah karywan, naik atau turun, biasanya menghasilkan produktifitas rendah. Disamping itu, kadang-kadang perusahaan tidah dapat memperoleh cukup orang dengan ketrampilan-ketrampilan yang disyaratkan
2.      Penentuan Kebutuhan Kapasitas
Pada dasarnya, penentuan jumlah unit kapasitas (missal, jam kerja karyawan atau mesin) yang diperlukan selama periode waktu tertentu dibuat melalui penghitungan rasio permintaan terhadap kapasitas 1 unit sumber daya. Jadi bila 500 jam kerja karyawan dibutuhkan untuk memenuhi permintaan selama satu bulandan seorang karyawan bekerja 160 jam per bulan, maka diperlukan 3,125 karyawan.dalam praktek, bagaimanapun juga, sejumlah factor-faktor tambahan harus dipertimbangkan dalam penentuan kebutuhan kapasitas ini.
Jumlah total jam sumber daya standar yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan akan X produk-produk yang berbeda dengan Ni setiap jenis produk adalahsama dengan waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan dan memproduksi setiap unit ditambah waktu untuk mempersiapkan setiap kumpulan.
Jumlah sumber daya nyata yang dibutuhkan adalah jam sumber daya manusia dibagi efisiensi dan produktifitas.
Jumlah unit sumber daya yang dibutuhkan (peralatan, mesin atau karyawan) adalah sama dengan jam sumber daya nyata yang dibutuhkan dibagi jumlah jam yang tersedia per unit sumber daya.
Ø      Contoh : suatu perusahaan menghadapi permintaan akan produknya sebesar 200 unit. Ada 22 hari kerja per bulan. Waktu pengoperasian standar per unit sebesar 8 jam, dan ini memerlukan waktu setengah jam untuk persiapan setiap unit. 200 unit produk akan diproses dalam 10 kumpulan. Pada akhir setiap kumpulan, mesin harus diuji dan disesuaikan kembali sebelum kumpulan berikutnya diproses; waktu penyiapan ini memerlukan 4 jam. Efisiensi organisasional diperkirakan 95%, dan mesin-mesin beroperasi dengan efisiensi 90%- berarti, selama mesin-mesi dioperasikan dengan kecepatan wajar, diperlukan waktu penundaan untuk memelihara selama 48 menit per jam. Mesin-mesin dijalankan 8 jam per hari dan para operator mesin bekerja sesuai tingkat standar (1,00). Berapa jumlah mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan bulanan…..?
Hstd =]
Hanya ada satu produk, sehingga X = 1, dan
Hstd = 200 (8 + 0,5) + 4. (10)  = 1.740 jam standar
Hact  
Nr  
         Apakah hasil tersebut dibulatkan menjadi 12 mesin dengan terdapat waktu menganggur atau 11 mesin dengan operator harus bekerja lembur tergantung pada biaya alternative. Bila biaya-biaya yang diakibatkan mesin ke 12 (biaya depresiasi, pemiliharaan, overhead, dsb) lebih kecil dari pada biaya-biaya kerja lembur (atau biaya insentif untuk mendapatkan para operator dan mesin-mesin bekerja lebih cepat), maka mesin ke 12 harus digunakan.
3.      Economies of scale
“Economies” berarti penghematan biaya-biaya produksi atau kenaikan produktivitas. Dalam perencanaan kapasitas, kita perlu mempertimbangkan factor-faktor yang digolongkan dalam apa yang disebut economies of scale atau sering pula dinamakan factor-factor yang mengakibatkan increasing returns to scale.[4] Factor-faktor yang disebut economies of scale ini mungkin operasi-operasi perusahaan untuk memproduksi produk atau jasa sacara massa. Bila perusahan memperbesar sekala pabrik dengan menaikan volume produksi melalui penambahan kapasitas pabrik, maka kita dapat bayangkan adanya kemungkinan peningkatan produktifitas.
4.      Diseconomies of scale
Diseconomies of scale” mencakup factor-faktor yang bekerja sebaliknya, yaitu bila skala perusahaan terus semakin besar maka mulai pada suatu tingkat produksi tertentu ada kemungkinan timbul penurunan produktifitas atau kenaikan biaya-biaya produksi per unit ini biasanya disebabkan adanya ketidak efisienan opersi-operasi perusahaan.[5]
C.     Analisis Titik Impas?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar