imamsahal

imamsahal
apek

Rabu, 01 Juni 2011

kapasitas

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Setelah sebuah proses produksi dipilih, kapasitas perlu ditetapkan. Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (throughput), atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. Kapasitas mempengaruhi sebagian biaya tetap. Kapasitas juga menentukan apakah permintaan dapat dipenuhi, atau apakah fasilitas yang ada akan berlebih. Jika fasilitas terlalu besar, sebagian fasilitas akan menganggur dan akan terdapat biaya tambahan yang dibebankan pada produksi yang ada atau pelanggan. Jika fasilitas terlalu kecil, pelanggan dan bahkan pasar keseluruhan akan hilang. Oleh karena itu, penetapan ukuran fasilitas, dengan tujuan pencapaian tingkat utilitas tinggi dan tingkat pengambilan investasi yang tinggi sangat menentukan.
Ketika perusahaan membangun pabrik, untuk memorpduksi para manajernya mempunyai gagasan tentang jumlah produk yang akan dapat dihasilkan oleh pabrik tersebut. Fasilitas ini dibangun dengan suatu ukuran atau mempunyai kapasitas tertentu. Penentuan dan perumusan kapasitas organisasi tergantung pada penggunaan pengertian (definisi) kapasitas itu sendiri dan peralatan-peralatan dengan mana para manajer pabrik mengelola kapasitas. Kegiatan penentuan dan pembaharuan kebutuhan-kebutuhan kapasitas ini disebut “perencaan kapasitas”.
Rumusan Masalah
Apa definisi kapasitas dan jenis-jenis kapasitas?
Bagaimana perencanaan kapasitas?
Bagaimana analisis titik impas?
Bagaimana cara menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas?
Apa saja investasi yang dipacu oleh strategi?

PEMBAHASAN
Definisi kapasitas
Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (throughput), atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu. Perencanaaan kapasitas dapat dilihat dalam tiga horizon waktu. Kapasitas jangka panjang (lebih dari 1 tahun) merupakan sebuah fungsi penambahan fasilitas dan peralatan yang memiliki lead time panjang. Pada jangka menengah (3 hingga 18 bulan) dapat ditambah peralatan, karyawan,dan jumlah shift, dapat dilakukan sub kontrak dan dapat juga menggunakan persediaan. Hal ini merupakan tugas perencanaa keseluruhan. Dalam jangka pendek (biasanya hingga tiga bulan), perjatian utama terletak pada penjadwalan tugas dan karyawan, dan pengalokasian mesin. Adalah sulit untuk mengubah kapasitas dalam jangka pendek, sehingga biasanya digunakan kapasitas yang sudah ada.
Adapun jenis kapasitas yaitu;
Kapasitas Desain
Kapasitas desain (capacity) adalah output maksimum system secara teoritis dalam suatu periode tertentu. Kaspasitas desain biasanya dinyatakan dalam suatu tingkatan tertentu. Seperti jumlah tonase baja yang dapat diproduksi setiap minggu, setiap bulan, atau setiap tahun. Tapi kalu dalm organisasi kapasitas diukur dari kuantitasnya seperti, tempat tidur (dalam sebuah rumah sakit), ukuran ruangan kelas (dalam sebuah sekolahan).
Kapasitas Efektif
Kapasitas efektif adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan setandart kualitas yang diberikan.
Dua pengukuran kerja system biasanya bermanfaat utylisasi dan efisiensi.Utylitas adalah prosentase kapasitas desain yag sesungguhnya telah dicapai. Efisiensi adalah prosentase kapasitas efektif yang sesunggunya telah dicapai. Bagaimana fasilitas digunakan dan dikelola akan menentukan sulit tidaknya mencapai 100% efisiensi. MO cenderung dievaluasi pada tingkat efisiensinya. Kunci peningkatan efisiensi sering terdapat dalam perbaikan permasalahan kualitas dan dalam penjadwalan,pelatihan dan pemeliharaan yang efektif.
Perencanaan Kapasitas
Agar dapat menyesuaikan tingkat kebutuhan kapasitas untuk menanggapi naik turunya permintaan pasar, perlu dilakukan forecast penjualan dan merencanakan perubahan-perubahan kapasitas yang dibutuhkan. Bila hal ini tidak dilakukan, perubahan-perubahan cenderung terjadi tiba-tiba dan drastis, sehingga akan lebih memaka biaya.
Kapasitas tenaga kerja dan kerja lembur untuk perluasan kapasitas
Bagi perusahaan biasanya adalah tindak ekonomik untuk menambah dan mengurangi tenaga kerja dengan naik dan turunya penjualan. Ini bukan berate bahwa jumlah karyawan adalah sumber daya kapasitas yang tepat, tetapi penyesuaian-penyesuaian besar (substansial) dapat dibuat tanpa harus menarik lebih banyak orang dan kemudian memutuskan hubungan kerja dengan mereka.
Berikut adalah sebuah rencana yang feasible bagi jam kerja pabrik untuk memenuhi kebutuhan penjualan dengan menggunakan tenaga kerja konstan :
bulan Jumlah karyawan Jumlahjam perminggu Karyawan ekuivalen yang dikontrak dari luar
Juli
Juli
Agustus
September
oktober 350
350
350
350
350 34
46
58
51
46 -
-
92
-
-
Penggunaan kerja lembur, sub kontrak dari luar atau penimbunan persediaan merupakan keputusan-keputusan managerial dan tergantung pada biaya-biaya masing-masing alternative.
Khusus tentang tenaga lembur yang direncanakan untuk menghadapi periode-periode penjualan puncak mempunyai berbagai kebaiakan dan kelemahan. Kebaiakan kerja lembur adalah menaikan upah karyawan sehingga akan membuat para karyawan lebih semangat. Kerja lembur meminimumkan kebutuhan penarikan lebih banyak karyawan dan kemudian memperhentikan mereka. Perubahan jumlah karywan, naik atau turun, biasanya menghasilkan produktifitas rendah. Disamping itu, kadang-kadang perusahaan tidah dapat memperoleh cukup orang dengan ketrampilan-ketrampilan yang disyaratkan
Penentuan Kebutuhan Kapasitas
Pada dasarnya, penentuan jumlah unit kapasitas (missal, jam kerja karyawan atau mesin) yang diperlukan selama periode waktu tertentu dibuat melalui penghitungan rasio permintaan terhadap kapasitas 1 unit sumber daya. Jadi bila 500 jam kerja karyawan dibutuhkan untuk memenuhi permintaan selama satu bulandan seorang karyawan bekerja 160 jam per bulan, maka diperlukan 3,125 karyawan.dalam praktek, bagaimanapun juga, sejumlah factor-faktor tambahan harus dipertimbangkan dalam penentuan kebutuhan kapasitas ini.
Jumlah total jam sumber daya standar yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan akan X produk-produk yang berbeda dengan Ni setiap jenis produk adalahsama dengan waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan dan memproduksi setiap unit ditambah waktu untuk mempersiapkan setiap kumpulan.
Jumlah sumber daya nyata yang dibutuhkan adalah jam sumber daya manusia dibagi efisiensi dan produktifitas.
Jumlah unit sumber daya yang dibutuhkan (peralatan, mesin atau karyawan) adalah sama dengan jam sumber daya nyata yang dibutuhkan dibagi jumlah jam yang tersedia per unit sumber daya.
Contoh : suatu perusahaan menghadapi permintaan akan produknya sebesar 200 unit. Ada 22 hari kerja per bulan. Waktu pengoperasian standar per unit sebesar 8 jam, dan ini memerlukan waktu setengah jam untuk persiapan setiap unit. 200 unit produk akan diproses dalam 10 kumpulan. Pada akhir setiap kumpulan, mesin harus diuji dan disesuaikan kembali sebelum kumpulan berikutnya diproses; waktu penyiapan ini memerlukan 4 jam. Efisiensi organisasional diperkirakan 95%, dan mesin-mesin beroperasi dengan efisiensi 90%- berarti, selama mesin-mesi dioperasikan dengan kecepatan wajar, diperlukan waktu penundaan untuk memelihara selama 48 menit per jam. Mesin-mesin dijalankan 8 jam per hari dan para operator mesin bekerja sesuai tingkat standar (1,00). Berapa jumlah mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan bulanan…..?
Hstd =∑_(i=1)^x▒〖[O_i.(T_i+S_i )+ B_i.N_i 〗]
Hanya ada satu produk, sehingga X = 1, dan
Hstd = 200 (8 + 0,5) + 4. (10) = 1.740 jam standar
Hact = ( H_std)/(E_o.P_w.E_m )=1.740/(0,95.(1,0).0,9) =2.035,1 jam nyata
Nr = H_act/H_avl =2.035,1/(22(8)) =11,56 mesin
Apakah hasil tersebut dibulatkan menjadi 12 mesin dengan terdapat waktu menganggur atau 11 mesin dengan operator harus bekerja lembur tergantung pada biaya alternative. Bila biaya-biaya yang diakibatkan mesin ke 12 (biaya depresiasi, pemiliharaan, overhead, dsb) lebih kecil dari pada biaya-biaya kerja lembur (atau biaya insentif untuk mendapatkan para operator dan mesin-mesin bekerja lebih cepat), maka mesin ke 12 harus digunakan.
Economies of scale
“Economies” berarti penghematan biaya-biaya produksi atau kenaikan produktivitas. Dalam perencanaan kapasitas, kita perlu mempertimbangkan factor-faktor yang digolongkan dalam apa yang disebut economies of scale atau sering pula dinamakan factor-factor yang mengakibatkan increasing returns to scale. Factor-faktor yang disebut economies of scale ini mungkin operasi-operasi perusahaan untuk memproduksi produk atau jasa sacara massa. Bila perusahan memperbesar sekala pabrik dengan menaikan volume produksi melalui penambahan kapasitas pabrik, maka kita dapat bayangkan adanya kemungkinan peningkatan produktifitas.
Diseconomies of scale
“Diseconomies of scale” mencakup factor-faktor yang bekerja sebaliknya, yaitu bila skala perusahaan terus semakin besar maka mulai pada suatu tingkat produksi tertentu ada kemungkinan timbul penurunan produktifitas atau kenaikan biaya-biaya produksi per unit ini biasanya disebabkan adanya ketidak efisienan opersi-operasi perusahaan.
Analisis Titik Impas?
Analisis titik impas merupakan alat penentu untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan analisis titik impas (break-even analysis) adalah untuk menemukan sebuah titik, dalam satu dolar dan unit, dimana biaya sama dengan keuntungan. Titik inilah yang disebut sebagai titik impas. Perusahaan harus beropersi diatas tingkat ini untuk mencapai keuntugan. Analisis titik impas membutuhkan perkiraan biaya tetap, biaya variable, dan pendapatan.
Asumsi (assumption) sejumlah asumsi mendasari model dasar titik impas ini. Perhatikan bahwa biaya dan pendapatan ditunjukkan sebagai garis lurus. Keduanya digambarkan meningkat secaca linier – yakni dalam proposi langsung dengan jumlah unit yang diproduksi. Walaupun demikian, baik biaya tetap maupun biaya variable (ataupun untuk masalah ini,fungsi pendapatan) tidak harus selalu garis lurus.
Pendekatan grafik (graphic approach) langkah pertama pendekatan grafik pada analisis titik impas adalah menetepkan biaya-biaya tetap dan menjumlahkannya. Biaya tetap digambarkan sebagai garis horizontal yang dimulai pada jumlah dolar pada sumbu vertika. Biaya variable kemudian diperkirakan dengan analisis kerja, bahan baku, dan biaya lain yang berkaitan dengan produksi setiap unit. Biaya variable ditunjukkan sebagai biaya yang meningkat secara bertahap, dimulai dari persilangan antara biaya tetap dengan sumbu vertical dan meningkat dengan adanya perubahan jumlah unit yang diproduksi sejalan dengan perberatan volume ke sumbu sebelah kanan atau sumbu horizontal.
Gb. Titik impas dasar










Pendekatan aljabar (algabebraic approach) rumus yang berkaitan dengan titik impas dalam unit dan dolar ditunjukkan dibawah ini:
BEPX = titik impas dalam unit
BEPS = titik impas dalam dolar
P = harga per unit (setelah semua diskon)
X = jumlah unit yang diprduksi
TR = pendapatan total = Px
F = biaya tetap
V = biaya variable per unit
TC = biaya total = F+Vx
Titik impas terjadi saat pendapatan total sama dengan biaya total. Oleh karena itu :
TR = TC atau Px = F+Vx
Untuk menentukan nilai x, didapatkan:
BEPx = F/(P-F)
BEPs = BEPxP = F/(P-V) P = F/((P-V)/P) = = F/(1-(V/P))
Laba = TR – TC
= Px – (F + Vx) = Px – F – Vx
= (P – V) x-F


Cara Menerapkan Pohon Keputusan pada Keputusan Kapasitas
Pohon keputusan membutuhkan pengidentifikasian alternative dan beragam status keadaan. untuk situasi perencanaan kapasitas, status kedaan biasanya merupakan permintaan masa depan atau kondisi yang disukai pasar. Dengan menetapkan nilai kemungkinan pada seragam status keadaan, keputusa yang maksimemkan nilai yang diharapkan dari alternative dapat dibuat contoh menunjukkan bagaimana menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas.
















Southern Hospital Supplies, sebuah perusahaan yang membuat baju seragam rumah sakit sedang mempertimbangkan perluasan kapasitas. Alternative utama yang tersedia adalah tidak melakukan apa apa (do not thing), membangun sebuah pabrik kecil dengan ukuran sedang, atau membangun sebuah pabrik besar. Fasilitas baru ini akan memproduksi tipe baju seragam baru, dan pada saat ini, kemampuan pasar atau kemampuan potensial produk ini belum diketahui jika sebuah pabrik besar dibangun dan terdapat pasar yang menguntungkan, laba sebesar $ 100.000 bisa didapatkan. Pasar yang tidak menguntungkan akan menghasilkan kerugian $ 90.000. walupun demikian sebuah pabrik berukuran sedang akan menghasilakn laba $ 60.000 dengan kondisi pasar yang menguntungkan. Disisi lain sebuah pabrik kecil akan menghasilakan laba $ 40.000 pada kondisi pasar yang menguntungkan dan hanya merugi sebesar $ 5.000 disaat pasar tidak menguntungkan. Tentu saja selalu ada pilihan untuk tidak melakukan apapun.
Penelitian pasar terkini mengidentifikasikan bahwa terdapat kemungkinan sebesar 0,4 pasar menguntungkan, yang berarti terdapat kemungkinan sebesar 0,6 pasar tidak menguntungkan. Dengan informasi ini alternative yang akan menghasilkan nlai uang yang diharapkan tersebut (expected monetary value - EMV) dapat dipilih:
EMV (pabrik besar) = (0.4)($ 100.000) + (0,6)(- $ 90.000) = - $ 14.000
EMV (pabrik sedang) = (0,4)($ 60.000) + (0,6)(- $ 10.000) = + $ 18.000
EMV (pabrik kecil) = (0,4)($ 40.000) + (0,6)(- $ 5.000) = + $ 13.000
EMV (tidak melakukan apa – apa) = $ 0
Berdasarkan kriteria EMV, Southern harus membangun pabrik berukuran sedang.
Investasi yang Dipacu Oleh Strategi
Ketika dampak strategi dari suatu investasi potensial telat dipertimbangkan, analisis investasi tradisional sudah selayaknya dilakukan. Aspek investasi kapasitas akan diperkenalkan sebagai berikut ini.
Investasi, biaya variabel, dan arus kas
Karena adanaya alternativ kapasitas dan proses, maka timbullah pilihan yang berkaitan dengan investasi modal dan biaya variabel. Manajer harus memilih dari beragam pilihan keuangan juga alternativ kapasitas dan proses yang tersedia. Analisis harus menunjukkan investasi modal, biaya variabel dan arus kas, begitu juga net present value dari setiap alternativ.
Net present value
Menentukan nilai diskonto dari serangkaian penerimaan kas dimasa depan dikenal sebagai teknik net present value. Sebagai awal perlu ditimbangkan nilai waktu uang.
Walaupun demikian, dalam hampir semua investasi, present value dari serangkaian penerimaan kas dimasa depan juga dihitung. Untuk mendaptkan nilai.

P= F/((1+i)n)
Persamaan diatas efektif digunakan jika jumlah kaum tidak terlalu banyak walaupun demikian disaat jumlah kaum, N, merupakan suatu nilai yang besar, maka rumus ini menjadi sulit untuk waktu selama 20 tahun, nilai yangharus dihitung adalah (1 + i)20. Tanpa mesin penghitung yang canggih, penghitungan ini akan sangat sulit dilakukan.
Walaupun net present value merupakan salah satu pendekatan terbaik untuk mengevaluasi alternarif investasi, net present value memiliki beberapa kelemahan. Keterbatasan pendekatan net present value meliput:
Investasi dengan net present value yang sama mungkin memiliki jangka waktu dan nilai sisa yang sangat berbeda.
Investasi dengan net present value yang sama mungkin memiliki arus kas yang berbeda. Arus kas yang berbeda dapat membuat perbedaan yang sangat berarti dalam kemampuan perusahaan membayar tagihannya.
Diasumsikan bahwa tingkat suku bunga masa depan diketahui, padahal kenyataanya tingkat suku bunga masa depan tidak dapat diketahui.
Pembayaran lalu dilakukan pada akhir setiap periode (minggu, bulan, atau tahun) yang mungkin saja tidak selalu terjadi demikian.

PENUTUP
Kesimpulan
Definisi kapasitas dan jenis-jenis kapasitas
Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi (throughput), atau jumlah unit yang dapat ditahan, diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.
Adapun jenis kapasitas yaitu; (a)Kapassitas desain (capacity) adalah output maksimum system secara teoritis dalam suatu periode tertentu. (b)Kapasitas efektif adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai oleh sebuah perusahaan dengan bauran produk, metode penjadwalan, pemeliharaan, dan setandart kualitas yang diberikan.
Perencanaan kapasitas
Agar dapat menyesuaikan tingkat kebutuhan kapasitas untuk menanggapi naik turunya permintaan pasar, perlu dilakukan forecast penjualan dan merencanakan perubahan-perubahan kapasitas yang dibutuhkan. (a)Kapasitas tenaga kerja dan kerja lembur untuk perluasan kapasitas. Bagi perusahaan biasanya adalah tindak ekonomik untuk menambah dan mengurangi tenaga kerja dengan naik dan turunya penjualan. (b)Penentuan Kebutuhan Kapasitas. Pada dasarnya, penentuan jumlah unit kapasitas (missal, jam kerja karyawan atau mesin) yang diperlukan selama periode waktu tertentu dibuat melalui penghitungan rasio permintaan terhadap kapasitas 1 unit sumber daya. (c)Economies of scale. “Economies” berarti penghematan biaya-biaya produksi atau kenaikan produktivitas. (d)Diseconomies of scale. “Diseconomies of scale” mencakup faktor-faktor yang bekerja sebaliknya.
Analisis titik impas
Analisis titik impas merupakan alat penentu untuk menetapkan kapasitas yang harus dimiliki oleh sebuah fasilitas untuk mendapatkan keuntungan. Tujuan analisis titik impas (break-even analysis) adalah untuk menemukan sebuah titik, dalam satu dolar dan unit, dimana biaya sama dengan keuntungan.
Cara menerapkan pohon keputusan pada keputusan kapasitas
Dengan menetapkan nilai kemungkinan pada seragam status keadaan, keputusa yang maksimemkan nilai yang diharapkan dari alternative
Investasi yang dipacu oleh strategi
Aspek investasi kapasitas akan diperkenalkan sebagai berikut ini. (a) Investasi, biaya variabel, dan arus kas. (b) Net present value.



Saran
Sebaiknya para manajer mengaitkan pemilihan peralatan dan keputusan kapasitas pada misi dan strategi organisasi. Para manajer mendesain peralatan dan proses mereka untuk memiliki kemampuan lebih dari apa yang disyaratkan oleh pelanggan mereka, selagi memastikan fleksibilitas yang diperlukan untuk penyesuaian teknologi, fitur, dan volume produksi. Peramal yang baik analisis titik impas, pohon keputusan, arus kas, dan teknik net present value berguna terutama bagi operasi disaat membuat keputusan kapasitas. Investasi kpasitas dibuat secara efektif dengan memastikan bahwa investasi mendukung strategi jangka panjang. kriteria keputusan investasi memberikan kontribusi terhadap rencana ctrategi keseluruhan dan untuk mendapatkan pesanan yang menguntungkan, bukan hanya pengembaklian investasi. Perusahaan yang evisien memilih proses yang tepat yang mempengaruhi strategi jangka panjang mereka.
Apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, kami selaku penulis kelompok empat mohon maaf kepada pembaca. Karena keterbatasan ilmu serta kapasitas kami yang notabenenya masih sebagai mahasiswa yang harus memperbayak ilmu pengetahuan dan pengalaman lbih banyak lagi untuk itu Penulis juga mengharap kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca.
Daftar Pustaka
T. Handoko, Dasa-Dasar Manajement Produksi dan Opersasi, Edisi l, BPFE, Yogyakarta, 2000,
Heizer, Jay & Rander, Barry. 2005. Operations Manajemen Edisi ke 7, Salemba 4, Jakarta, 2005,
Boediono, Ekonomi Mikro,Seri Sinopsis Pengantar Ilmu Ekonomi No.1.,BPFE-Yogyakarta, 1984.

manajemen keuangan

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas :
Mata Kuliah Manajenen Operasi
Dosen Pengampu : Wahibur Rokhman







Disusun Oleh :
Kelompok IV
Imam Sahal (209 129)
Nihayatus Shaumi (209 130)
Ahsinul Huda (209 142)
Siti Muslichah (209 127)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH/PRODI EKONOMI ISLAM
2011
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah
Pada makalah sebelumnya telah dibahas tentang sumber pendanaan atau pasar uang. Pada makalah ini akan membahas aplikasi konsep tersebut untuk menilai harga sauatu asset, khususnya surat berharga. Harga (nilai) surat berharga pada dasarnya adalah present value dari aliran kas masa mendatang yang akan diberikan kepada pemegang surat berharga tersebut. Beberapa jenis surat berharga mempunyai skedul pemberian aliran kas dimasa mendatang yang cukup jelas, sedangkan beberapa jenis yang lain mempunyai skedul pemberian aliran kas yang tidak cukup jelas. Meskipun demikian basis penilaian yang dipakai cukup sama, yaitu present value aliran kas dimasa mendatang. Pembahasan ini dimulai dengan membicarakan penilaian obligasi, diteruskan sampai kepenilaian saham dan saham preferen, dan diakhiri dengan pembicaraan aplikasi konsep penilaian untuk menilai perusahaan.

Rumusan Masalah

Apa definisi pasar modal?
Apa saja jenis-jenis surat berharga?
Apa saja metode penilaian surat berharga?







PEMBAHASAN

Definisi dan Instrumen Pasar Modal
Pasar Modal adalah tempat perusahaan mencari dana segar untuk mengingkatkan kegiatan bisnis sehingga dapat mencetak lebih banyak keuntungan. Dana segar yang ada di pasar modal berasal dari masyarakat yang disebut juga sebagai investor. Para investor melakukan berbagai teknik analisis dalam menentukan investasi di mana semakin tinggi kemungkinan suatu perusahaan menghasilkan laba dan semakin kecil resiko yang dihadapi maka semakin tinggi pula permintaan investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.
Pada pasar modal pelakunya dapat berupa perseorangan maupun organisasi (perusahaan). Bentuk yang paling umum dalam investasi pasar modal adalah saham dan obligasi. Saham dan obligasi dapat berubah-ubah nilainya karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Saat ini pasar modal di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta atau yang disingkat BEJ dan Bursa Efek Surabaya atau yang disingkat BES.
Instrument pasar modal adalah instrument yang mempunyai jangka waktu yang lebih dari satu tahun. Beberapa contoh instrument keuangan tersebut adalah obligasi, saham, preferen dan saham biasa. Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau pemerintah. Obligasi biasanya menyebutkan nilai nominal, kupon bunga, dan jangfka waktu. Perjanjian lain bisa disebut, misal adanya jaminan atau tidak. Jangka waktu obligasi bisa mencapai 10 tahun, bahkan ada yang sampai 90 tahun (di luar negeri) bahkan ada yang tidak mempunyai jatuh tempo (consol).
Saham dimasukkan ke dalam instrument pasar modal, karena saham akan selalu ada jika perusahaan yang mengeluarkan saham masih ada. Saham tersebutmungkin berpindah kepemilikan dari satu investor ke investor lainnya. Tetapi saham tersebut masih tetap ada. Saham preferen menggabungkan karakteristik saham dengan obligasi. Saham preferen merupakan saham (yang berarti kepemilikan), tetapi membayar dividen yang relative tetap (seperti bunga obligasi). Di samping ketiga jenis sekuritas tersebut, masih ada jenis-jenis lain, seperti waran, konvertibel, dan lainnya.

Jenis-Jenis Surat Berharga

Obligasi
Obligasi adalah surat pengakuan utang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan atau lembaga-lembaga lain sebagai pihak yang berutang yang mempunyai nilai nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar persentase tertentu yang tetap. Tujuan utama dari analisa efek dalam penilaian obligasi adalah, “rate of return” atau “yield” yang diharapkan dari obligasi tersebut. Rate of return dan nilai obligasi relative mudah ditentukan selama obligasi tersebut diperkirakan tidak akan gagal dalam pembayaran bunga secara periodic dan pembayaran modal pokoknya (principal). Discount rate yang digunakan dalam penentuan nilai masing-masing obligasi adalah berbeda-beda tergantung kepada besarnya tingkat resiko tidak terbayarnya bunga dan principalnya.
Besarnya“rate of return” atau “Yield” dari obligasi yang akan dipertahankan sampai dari hari jatuhnya (yield to maturity) dpat dihitung denag menggunakan rumus jalan pintas (shortcut formula) atau dengan menggunakan table present value. Untuk lebih jelasnya, akan diberikan contoh sebagai berikut :
Contoh:
Surat obligasi yang bernominal Rp 10.000,00 yang mempunyai harga pasar Rp 9.000,00 mempunyai umur 5 tahun dan membayar kupon (bunga obligasi) sebesar 6% setiap tahunnya. Tentukan besarnya “rate of return” dari obligasi tersebut apabila obligasi itu akan dipertahankan sampai hari jatuhnya (yield to maturity).
Jawaban dengan menggunakan short formula yang dapat dituliskan sebagai berikut:
Tingkat pendapatan investasi dalam obligasi kalau akan dipertahankan sampai hari jatuhnya (yield to maturity).
C + f - p
= n
P + f
2
Dimana:

c = bunga tahunan
f = harga nominal dari obligasi atau jumlah yang akan diterima pada akhir umurnya
P = harga pasar
n = umur obligasi




Berdasarkan rumus tersebut maka “yield to maturity” atau “rate of return” dapat ditentukan sebagai berikut :
10.000 – 9.000
6% (10.000) + 5
Yield to maturity =
10.000 + 9.000
2
600 + 200 800
= 9.500 = 9.500 = 8,24%
Dengan menggunakan tabel P.V.
Perhitungan “yield” di sini persis sama dengan perhitungan “internal rate of return” yaitu dengan mencari tingkat bunga yang menjadi P.V. dari “Yield” sama dengan P.V. dari outlays-nya dan persamaannya dituliskan sebagai berikut:
9.000 = 600/((1 + r)1) + 600/((1 + r)2) + ……….. + 600/((1 + r)5 ) + 10.000/((1 + r)5)
Dengan menggunakan dua tingkat bunga kemudian diadakan interpolasi, misalnya kita mengambil tingkat bunga 8% dan 9%. Atas dasar tingkat 8%.
P.V. of yield 3,9931 x Rp 600,00 = Rp 2.395,80
0,6812 x Rp 10.000,00 =
Rp 6.810,00
Rp 9.205,80
Atas dasar tingkat bunga 9% :
P.V. of yield 3,890 x Rp 600,00 = Rp 2.334,00
0,650 x Rp 10.000,00 =
Rp 6.500,00
Rp 8.834,00
Perhitungan interpolasi
Selisih tingkat bunga Selisih P.V. Selisih P.V. of yield dengan outlays
8% Rp 9.205,80 Rp 9.205,80
9%
Rp 8.834,00
Rp 9.000,00

selisih 1% Rp 371,80 Rp 205,80

205,8/371,8 X 1% = 0,55%
Rate of Return = 8% + 0,55% = 8,55%.

Saham preferen
Saham preferen (preferen stock) adalah saham yang disertai dengan preferensi tertentu diatas saham biasa dalam hal pembagian dividend an pembagian kekayaan dalam pembubaran perusahaan.
Saham preferen ini biasanya memberikan dividen yang tetap setiap tahunnya seperti halnya obligasi. Pada umumnya saham preferen ini tidak mempunyai hari jatuh (perpeturity).
Rate of return dari saham ini dapat ditentukan denga rumus sebagai berikut:
dividen per lembar saham preferen
Rate of return = harga pasar
contoh:
suatu saham preferen mempuyai haraga nominal Rp 1.000,00 dan membaarkan dividen tahunan sebesar Rp 50,00 dengan harga pasar Rp 750,00. Berapa besarnya rate of return dari saham preferen tersebut?
Besarnya rate of return dari saham prefeeren tersebut adalah =
50/750 = 6,67%
Saham biasa
Penentuan rate of returndan nilai dari saham biasa (common stock) lebih sukar dibandingkan denga obligasi dan saham preferen, karena :
Forecasting dari pendapatan, dividend an harga saham diwaktu yang akan dating adalah sukar;
Tidak seperti halnya dengan bunga dan dividen preferen, pendapatan dan dividen saham biasa diharapkan meningkat setiap tahunnya, dan tidak tetap konstan.
Nilai investasi dari selembar saham biasa tergantung kepada jumlah pendapatan dalam rupiah yang diharapkan akan diterima oleh seseorang investor kalau dia memberi saham tersebut. Dengan demikian maka niali dari suatu usaha ditentukan oleh besarnya dividen yang diterima oleh investor selama dia mempertahankan saham tersebut plus penerimaan hasil penjualan kalau dia menjual saham tersebut. Jadi harga akhir (ending price) dari saham biasa adalah sama dengan harga permulaan ditambah dengan “capital gains”. Atau dikurangi dengan”capital losses”. Capital gains akan diperoleh kalau harga pada waktu dia menjual saham lebih tinggi daripada harga pada waktu dia membelinya dan menderita “capital losses” kalau harga pada waktu menjual sahamnya lebih rendah daripada harga pada waktu dia membelilnya.
Oleh karena besarnya rate of return dari semua saham merupakan penghasilan yang berasal dari dividend plus capital gains, maka besarnya rate of return dari saham tersebut dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut :
Return nyag diharapkan = (D1 + P1 – P0)/P0
Dalam formula diatas D2 adalah dividen yang diharapkan pada akhir tahun pertama, P1 adalah harga saham yang diharpkan pada akhir tahun pertama dan P0 adalah harga saham pada wakt itu.
Contoh :
Suatu saham biasa dibeli denngan harga Rp 10.000,00 pemodal mengharapkan cash dividend tahun depan sebesar Rp 500,00 dan mereka juga mengharapkan bahwa akhir tahun pertama saham tersebut akan dapat dijual dengan harga Rp 10.400,00. Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan rate of return yang diharapkan saham tersebut adalah
Rate of return yang diharapkan
(r) = (Rp 500,00+(Rp 10.400,00-Rp 10.000,00))/(Rp 10.000,00) = 9%
atau:
r = 500/10.000 = + (10.400-10.000)/10.000 = 5% + 4% = 9%
rate of return yang diharapkan dari saham sebesar 9% tersebut terdiri dari dua unsure, yaitu pendapatan berasal dari dividen (dividen yield) sebesar 5% dan unsure pendapatan berasal dari perbedaan kurs (capital gain) sebesar 4%.
Dalam hal kita sudah mendapatkan data mengenai besarnya cash dividend yang diharapkan dari suatu saham serta mengenai rate of return yang diharapkan oleh pemodal dan estimasi harga saham pada akhir tahun pertama, maka kita akan dapat memeperkirakan harga saham tersebut pada waktu ini, yaitu dengan menggunakan rumus :
P0 = (D1+P1)/(1+r)
Contoh :
Kita telah mendapatkan informasi bahwa suatu saham akan memberikan cash dividend tahun depan sebesar Rp 500,00 dan diperkirakan harga saham pada akhir tahun depan adalah Rp 10.400,00. Sedangkan rate of return yang diharapkan oleh pemodal adalah 9%, maka harga saham pada waktu ini adalah :
P0 = (500+10.400)/(1+0,09) = 10.900/1,09 = 10.000
Kalau kita meramalkan suatu tren pertumbuhan dividen dengan tingkat pertumbuhan yang konstan, maka dalam menentukan present value atau harga saham pada waktu ini dapat digunakan rumus :
r = D1/P0 + g
anggapan yang penting disini ialah bahwa dividen per lembar saham akan meningkat atau tumbuh dengan g secara kontinyu.
contoh :
Berapa harga pasar suatu saham pada waktu ini yang akan memberikan dividen pada akhir tahun pertama sebesar Rp 3.000,00 dan mempunyai laju pertumbuhan dividen sebesar 6% per tahun, sedangkan tingkat pendapatan yang diinginkan untuk saham tersebut 16%?
Dengan menggunakan formula
P0 = D1/(r-g)
Dapat ditentukan harga saham pada waktu ini sebesar
P0 = (Rp 3.000,00)/(0,16-0,06) = Rp 30.000,00
Contoh :
Berapa rate of return dari suatu saham yang akan memberikan dividen pada akhir tahun pertama sebesar Rp 2.000,00 dan harga pasar saham tersebut pada waktu ini sebesar Rp 20.000,00 dana dividen tersebut mempunyai laju pertumbuhan sebesar 6% per tahun?
Rate of return tersebut dapat ditentukan dengan menggunakan formula diatas yaitu:
r = D1/P0 + g
r = (Rp 2.000,00)/(Rp 20.000,00) + 6% = 16%

Metode Penilaian Surat Berharga
Metode Penilaian Obligasi
Penilaian Obligasi Berdasarkan Kas
Nilai suatu obligasi bisa dihitung sebagai presaent value dari aliran kas yang akan diterima dimasa mendatang oleh pemegang obligasi. Misalkan suatu obligasi mempunyai nilai nominal sebesar Rp 1 juta, dengan kupon bunga sebesar 20%, dibayarkan setiap tahun, jangka waktu 10 tahun. Misalkan tingkat keuntungan yang disyaratkan untuk obligasi tersebut adalah 20%. Harga obligasi tersebut bisa dihitung sebagai berikut ini.
Harga = ∑_(t=1)^n Bunga/((1+kd)^1 ) + Nominal/((1+kd)^n )

Pada contoh diatas, pembayaran bunga setiap tahun adalah 20% x Rp 1 juta = Rp 200.000. sedangkan nilai nominal adalah Rp 1 juta. Dengan demikian harga obligasi tersebut adalah :